Tumor ovarium adalah jenis tumor yang sering mengakibatkan kematian pada wanita. Dari tahun ke tahun, jumlah penderita tumor ovarium yang kemudian meninggal juga terus meningkat.merupakan sebuah penyakit di mana ovarium yang dimiliki wanita memiliki perkembangan sel-sel abnormal. Secara umum, kanker ovarium merupakan suatu bentuk kanker yang menyerang ovarium. Kanker ini bisa berkembang sangat cepat, bahkan, dari stadium awal hingga stadium lanjut bisa terjadi hanya dalam satu tahun saja. Kanker ovarium merupakan suatu proses lebih lanjut dari suatu tumor malignan di ovarium. Tumor malignan sendiri merupakan suatu bentuk perkembangan sel-sel yang tidak terkontrol sehingga berpotensi menjadi kanker.
Hal ini mungkin disebabkan oleh sedikitnya wanita yang tahu cara untuk mendeteksi terkena tumor ini sehingga saat dilakukan pengobatan telah terlambat. Tumor ini telah mengganas menjadi kanker ovarium.
Yang perlu diketahui, wanita berumur lebih dari 40 tahun biasanya beresiko terkena tumor ovarium. Faktor usia tersebut bisa menjadi salah satu cara antisipasi bagi wanita.
Jika seorang wanita berumur di atas 40 tahun, wanita tersebut harus lebih berhati-hati dalam menjaga kesehatan tubuhnya. Fakta lainnya, penderita tumor ovarium bisa disebabkan karena faktor keturunan.
Untuk itu, seorang wanita sebaiknya memeriksa riwayat kesehatan orang tuanya untuk memastikan apakah penyakit tersebut pernah menimpa pada mereka sehingga wanita tersebut bisa mengantisipasi lebih dini jika memang penyakit ganas tersebut pernah diidap oleh orangtuanya.
Gejala Tumor Ovarium pada Wanita
Tumor ovarium memiliki beberapa gejala yang harus diwaspadai oleh wanita. Gejala yang paling umum adalah terjadinya pembengkakan pada perut yang diikuti dengan rasa sakit pada pinggul. Gejala lain yang perlu diperhatikan adalah saat wanita kehilangan nafsu makan.Di samping itu, gejala yang bisa diamati adalah ketika merasa sakit saat berhubungan badan dengan pasangan. Juga saat sering merasa sakit pada bagian punggung bagian bawah.Jika gejala-gejala tersebut terlihat bertambah buruk, perlu dilakukan segera pemeriksaan medis agar deteksi dini tumor ovarium bisa diketahui. Sebab, jika tak segera ditangani, bukan tak mungkin tumor ovarium tersebut bisa menjadi kanker ovarium.Keterlambatan untuk mengetahui apakah seseorang terkena tumor ovarium atau tidak juga bisa berakibat sangat fatal. Sebab, bisa menyebabkan terjadinya komplikasi penyakit dan bahkan kematian.berikut Gejala Kanker Ovarium
Hal ini mungkin disebabkan oleh sedikitnya wanita yang tahu cara untuk mendeteksi terkena tumor ini sehingga saat dilakukan pengobatan telah terlambat. Tumor ini telah mengganas menjadi kanker ovarium.
Yang perlu diketahui, wanita berumur lebih dari 40 tahun biasanya beresiko terkena tumor ovarium. Faktor usia tersebut bisa menjadi salah satu cara antisipasi bagi wanita.
Jika seorang wanita berumur di atas 40 tahun, wanita tersebut harus lebih berhati-hati dalam menjaga kesehatan tubuhnya. Fakta lainnya, penderita tumor ovarium bisa disebabkan karena faktor keturunan.
Untuk itu, seorang wanita sebaiknya memeriksa riwayat kesehatan orang tuanya untuk memastikan apakah penyakit tersebut pernah menimpa pada mereka sehingga wanita tersebut bisa mengantisipasi lebih dini jika memang penyakit ganas tersebut pernah diidap oleh orangtuanya.
Gejala Tumor Ovarium pada Wanita
Tumor ovarium memiliki beberapa gejala yang harus diwaspadai oleh wanita. Gejala yang paling umum adalah terjadinya pembengkakan pada perut yang diikuti dengan rasa sakit pada pinggul. Gejala lain yang perlu diperhatikan adalah saat wanita kehilangan nafsu makan.Di samping itu, gejala yang bisa diamati adalah ketika merasa sakit saat berhubungan badan dengan pasangan. Juga saat sering merasa sakit pada bagian punggung bagian bawah.Jika gejala-gejala tersebut terlihat bertambah buruk, perlu dilakukan segera pemeriksaan medis agar deteksi dini tumor ovarium bisa diketahui. Sebab, jika tak segera ditangani, bukan tak mungkin tumor ovarium tersebut bisa menjadi kanker ovarium.Keterlambatan untuk mengetahui apakah seseorang terkena tumor ovarium atau tidak juga bisa berakibat sangat fatal. Sebab, bisa menyebabkan terjadinya komplikasi penyakit dan bahkan kematian.berikut Gejala Kanker Ovarium
- Sering marasakan nyeri di perut
- Ukuran perut semakin besar
- Susah makan atau tidak nafsu makan
- Sering merasa kekenyangan
- Sering muntah dan buang air besar
- Kembung terus-menerus
- Terjadi pendarahan pada vagina
- Berat badan turun secara signifikan
- Sering merasa lelah dan sakit kepala
Jenis Tumor/kistaOvarium
Jenis-jenis kista ovarium
1. Kista fungsional
Kista ini normal, sering akan menyusut dan menghilang dalam waktu dua atau tiga siklus menstruasi. Karena jenis kista ini terbentuk selama proses ovulasi, jarang terjadi pada wanita menopause karena telur tidak lagi diproduksi.
1. Kista fungsional
Kista ini normal, sering akan menyusut dan menghilang dalam waktu dua atau tiga siklus menstruasi. Karena jenis kista ini terbentuk selama proses ovulasi, jarang terjadi pada wanita menopause karena telur tidak lagi diproduksi.
2. Kista dermoid
Ini adalah kista ovarium yang tidak hanya berisi cairan, tapi juga lemak serta dipenuhi dengan berbagai jenis jaringan, termasuk rambut dan kulit. Jenis ini biasanya menyerang wanita berusia lebih muda dan dapat tumbuh besar (15 cm), dapat meradang dan menyebabkan posisi tuba fallopi terlilit.
Ini adalah kista ovarium yang tidak hanya berisi cairan, tapi juga lemak serta dipenuhi dengan berbagai jenis jaringan, termasuk rambut dan kulit. Jenis ini biasanya menyerang wanita berusia lebih muda dan dapat tumbuh besar (15 cm), dapat meradang dan menyebabkan posisi tuba fallopi terlilit.
3. Kista endometrioma
Kista ini juga dikenal sebagai "kista coklat" disebut juga endometriosis, dan jenis ini terjadi ketika jaringan lapisan rahim (endometrial) menempel pada ovarium. Biasanya berisi darah kecoklatan, dan ukurannya berkisar antara 2 cm hingga 20 cm. Karakteristiknya : menyerang wanita usia reproduksi, menimbulkan sakit nyeri haid yang luar biasa, dan mengganggu kesuburan (fertilitas).
Kista ini juga dikenal sebagai "kista coklat" disebut juga endometriosis, dan jenis ini terjadi ketika jaringan lapisan rahim (endometrial) menempel pada ovarium. Biasanya berisi darah kecoklatan, dan ukurannya berkisar antara 2 cm hingga 20 cm. Karakteristiknya : menyerang wanita usia reproduksi, menimbulkan sakit nyeri haid yang luar biasa, dan mengganggu kesuburan (fertilitas).
4. Kistadenoma
Ini adalah kista ovarium yang berkembang dari sel-sel pada permukaan luar ovarium. Kista jenis ini biasanya berisi cairan dan dapat berukuran sangat besar, bahkan diameternya bisa mencapai 30cm atau lebih
Ini adalah kista ovarium yang berkembang dari sel-sel pada permukaan luar ovarium. Kista jenis ini biasanya berisi cairan dan dapat berukuran sangat besar, bahkan diameternya bisa mencapai 30cm atau lebih
5. Polycystic Ovarian Disease
Penyakit ini mengacu pada kista yang terbentuk dari penumpukan folikel, dimana kista-kista kecil terbentuk disekeliling luar ovarium. Kondisi ini bisa terjadi pada wanita normal, maupun pada wanita yang mengalami gangguan hormon endokrin. Kista ini menyebabkan lapisan luar ovarium menjadi tebal, yang dapat mencegah terjadinya ovulasi, dan sering menjadi penyebab masalah kesuburan.
Penyakit ini mengacu pada kista yang terbentuk dari penumpukan folikel, dimana kista-kista kecil terbentuk disekeliling luar ovarium. Kondisi ini bisa terjadi pada wanita normal, maupun pada wanita yang mengalami gangguan hormon endokrin. Kista ini menyebabkan lapisan luar ovarium menjadi tebal, yang dapat mencegah terjadinya ovulasi, dan sering menjadi penyebab masalah kesuburan.
6. Polycystic Ovarian Syndrom (PCOS)
Kondisi dimana ditemukan banyak kista dalam ovarium. Hal ini terjadi karena ovarium memproduksi hormon androgen secara berlebihan, dan bisa terjadi karena faktor genetic (keturunan). Penyakit ini sangat lazim terjadi, yaitu menimpa sekitar 4-7% wanita usia reproduksi.
PCOS dapat memiliki gejala seperti : tumbuh bulu lebat, wajah berjerawat, ataupun gangguan siklus haid. Komplikasinya dapat berupa meningkatnya resiko penyakit jantung, kolesterol, Diabetes Mellitus tipe 2 maupun tekanan darah tinggi sebagai akibat resistansi insulin. Selain itu juga dapat meningkatkan resiko kanker endometrium bila jarak antar periode haid > 60 hari.
Penyakit PCOS ini, juga menjadi penyebab infertilitas pada wanita, meningkatnya resiko keguguran & komplikasi kehamilan, serta perdarahan di luar siklus haid.
Kondisi dimana ditemukan banyak kista dalam ovarium. Hal ini terjadi karena ovarium memproduksi hormon androgen secara berlebihan, dan bisa terjadi karena faktor genetic (keturunan). Penyakit ini sangat lazim terjadi, yaitu menimpa sekitar 4-7% wanita usia reproduksi.
PCOS dapat memiliki gejala seperti : tumbuh bulu lebat, wajah berjerawat, ataupun gangguan siklus haid. Komplikasinya dapat berupa meningkatnya resiko penyakit jantung, kolesterol, Diabetes Mellitus tipe 2 maupun tekanan darah tinggi sebagai akibat resistansi insulin. Selain itu juga dapat meningkatkan resiko kanker endometrium bila jarak antar periode haid > 60 hari.
Penyakit PCOS ini, juga menjadi penyebab infertilitas pada wanita, meningkatnya resiko keguguran & komplikasi kehamilan, serta perdarahan di luar siklus haid.
Penyebab Kanker Ovarium
Penyebab kanker ovarium secara pasti, sampai sekarang belum diketahui. Namun, para peneliti berhasil mengidentifikasi sejumlah faktor pemicu yang dipercaya menjadi penyebab tumbuhnya kanker ovarium di jaringan epitel. Keakuratannya bisa mencapai 85 – 90%. Namun, akurasi ini kurang tepat jika digunakan utnuk kanker indung telur yang terjadi pada sel germinal dan sel stromal. Meskipun Anda memiliki faktor-faktor yang beresiko terkena kanker ini, Anda jangan buru-buru khawatir karena hanya sedikit faktor tersebut yang berkembang menjadi kanker.
Faktor-faktor penyebab kanker ovarium (kanker indung telur) antara lain :
* Usia
Mayoritas kanker ovarium (kanker indung telur) muncul setelah seorang wanita melewati masa menopause. Kanker ovarium biasanya menyerang wanita di atas usia 63 tahun.
* Sejarah reproduksi
Wanita beresiko tinggi mengidap kanker ovarium bila :
- Mendapatkan menstruasi sebelum usia 12 tahun
- Tidak memiliki anak
- Memiliki anak setelah usia 30 tahun
- Mengalami menopause setelah usia 50 tahun
Terdapat hubungan antara resiko menderita kanker ovarium dan jumlah siklus menstruasi yang dialami seorang wanita dalam hidupnya. Semakin banyak jumlah siklus menstruasi yang dilewatinya, semakin tinggi pula resiko seorang perempuan terkena kanker ovarium.
* Penggunaan obat penyubur kehamilan
Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa penggunaan obat penyubur kehamilan clomiphene citrate dalam waktu lama meningkatkan kemungkinan timbulnya tumor ovarium, terlebih pemakaian obat tersebut tidak kunjung membuat seorang perempuan itu hamil. Jadi, bila Anda menggunakan obat penyubur kehamilan, diskusikan penggunaan obat ini dengan dokter Anda. Sebab, kemandulan juga menjadi penyebab seorang perempuan rentan mengidap kanker ovarium.
* Sejarah keluarga terkena kanker
Wanita yang memiliki ibu, saudara perempuan, maupun anak perempuan yang menderita kanker ovarium meningkatkan resiko mengidap penyakit ini juga.
* Obesitas
Peningkatan resiko terkena kanker ovarium pada perempuan bertubuh gemuk atau yang malas bergerak. Penelitian juga menunjukkan jika perempuan gemuk yang menderita kanker indung telur jumlahnya semakin banyak.
Kanker Ovarium (Kanker Indung Telur) | Identifikasi Kanker Ovarium (Kanker Indung Telur)
Faktor-faktor penyebab kanker ovarium (kanker indung telur) antara lain :
* Usia
Mayoritas kanker ovarium (kanker indung telur) muncul setelah seorang wanita melewati masa menopause. Kanker ovarium biasanya menyerang wanita di atas usia 63 tahun.
* Sejarah reproduksi
Wanita beresiko tinggi mengidap kanker ovarium bila :
- Mendapatkan menstruasi sebelum usia 12 tahun
- Tidak memiliki anak
- Memiliki anak setelah usia 30 tahun
- Mengalami menopause setelah usia 50 tahun
Terdapat hubungan antara resiko menderita kanker ovarium dan jumlah siklus menstruasi yang dialami seorang wanita dalam hidupnya. Semakin banyak jumlah siklus menstruasi yang dilewatinya, semakin tinggi pula resiko seorang perempuan terkena kanker ovarium.
* Penggunaan obat penyubur kehamilan
Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa penggunaan obat penyubur kehamilan clomiphene citrate dalam waktu lama meningkatkan kemungkinan timbulnya tumor ovarium, terlebih pemakaian obat tersebut tidak kunjung membuat seorang perempuan itu hamil. Jadi, bila Anda menggunakan obat penyubur kehamilan, diskusikan penggunaan obat ini dengan dokter Anda. Sebab, kemandulan juga menjadi penyebab seorang perempuan rentan mengidap kanker ovarium.
* Sejarah keluarga terkena kanker
Wanita yang memiliki ibu, saudara perempuan, maupun anak perempuan yang menderita kanker ovarium meningkatkan resiko mengidap penyakit ini juga.
* Obesitas
Peningkatan resiko terkena kanker ovarium pada perempuan bertubuh gemuk atau yang malas bergerak. Penelitian juga menunjukkan jika perempuan gemuk yang menderita kanker indung telur jumlahnya semakin banyak.
Kanker Ovarium (Kanker Indung Telur) | Identifikasi Kanker Ovarium (Kanker Indung Telur)
Pantangan Makanan Untuk Tumor Ovarium
- santan, alpukat, kuning telur
- seafood
- fastfood
- gorengan (bila menggoreng lebih baik menggunakan olive oil/minyak zaitun)
- susu sapi (ganti dg susu diet, misalnya WRP)
- susu kedelai, termasuk tahu tempe
- jeroan
- makanan2 manis, termasuk buah2an, misalnya lengkeng, rambutan, mangga.